DOSEN PRODI DIII KEPERAWATAN TEGAL ADAKAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA UNTUK CEGAH STUNTING
Program Studi Keperawatan Tegal Program Diploma III Poltekkes Kemenkes Semarang melaksanakan salah satu tridharma perguruan tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di wilayah binaan Kecamatan Tegal Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2024, dengan tema “Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Makanan Tambahan Bagi Balita untuk Cegah Stunting.” Program ini merupakan bagian dari prioritas pemerintah yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024, yaitu Percepatan Penurunan Stunting pada Balita. Lebih dari 40 peserta, yang terdiri dari ibu-ibu dengan balita, hadir dalam pelatihan ini. Kegiatan diawali dengan memberikan pre test dan diakhiri dengan post tes untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman tentang materi yang diberikan.
Kegiatan PkM ini diprakarsai oleh Suparjo, S.Kep.Ns.M.Kep sebagai ketua, dengan anggota Fatchurrozak Himawan, S.Kep.Ns.M.Kep, dan Deddy Utomo, SKM.MH. Selain itu, beberapa mahasiswa Prodi Keperawatan Tegal Program Diploma III Poltekkes Kemenkes Semarang juga turut terlibat. “Pelatihan dan pendampingan pembuatan makanan tambahan bagi balita sangat penting untuk mencegah stunting,” ujar Suparjo, S.Kep.Ns.M.Kep, selaku ketua pelaksana, saat menjelaskan tujuan utama kegiatan ini. Suparjo juga menambahkan bahwa stunting sering disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Dengan memberikan makanan tambahan yang bergizi, risiko malnutrisi yang dapat menyebabkan stunting bisa dikurangi secara signifikan. Peserta juga akan belajar cara membuat makanan tambahan yang bergizi dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan terjangkau, sehingga dapat memberikan asupan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan balita. Dengan demikian, pelatihan dan pendampingan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis yang sangat penting dalam pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan balita.
Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius dan masih menjadi tantangan di Indonesia. Oleh karena itu, Prodi Keperawatan Tegal Program Diploma III Poltekkes Kemenkes Semarang mengambil langkah proaktif dengan menyelenggarakan pelatihan yang melibatkan lebih dari 40 peserta dari Kelurahan yang menjadi wilayah binaan. Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian yang menarik dan bermanfaat. Pertama, peserta diberikan sesi edukasi di mana mereka mendapatkan pengetahuan mendalam mengenai pentingnya gizi seimbang dan dampak stunting terhadap perkembangan anak. Peserta belajar tentang berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh balita dan bagaimana kekurangan gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan mereka.
Selanjutnya, tim pengabdi mengadakan demonstrasi memasak, menunjukkan cara membuat makanan tambahan yang bergizi dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan terjangkau. Contohnya adalah membuat pudding jagung mutiara. Demonstrasi ini memberikan gambaran nyata kepada peserta mengenai cara mengolah makanan bergizi yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi balita mereka. Selain demonstrasi, peserta juga diajak untuk mempraktikkan langsung pembuatan makanan tambahan tersebut. Sesi praktik ini dirancang agar peserta dapat mengaplikasikan keterampilan yang mereka pelajari selama pelatihan ketika kembali ke rumah. Dengan demikian, mereka dapat langsung memberikan makanan bergizi kepada balita mereka.
Kegiatan ini juga diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, memungkinkan peserta untuk bertanya dan berdiskusi mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam penyediaan makanan bergizi. Sesi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan solusi dan saran langsung dari pembicara yang hadir. Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat positif dari masyarakat. “Kami sangat berterima kasih atas inisiatif dari bapak dosen Prodi Keperawatan Tegal Program Diploma III Poltekkes Kemenkes Semarang. Melalui pelatihan ini, kami mendapatkan banyak pengetahuan dan keterampilan baru yang sangat berguna untuk kesehatan anak-anak kami,” ujar Dian Herlina, salah satu peserta pelatihan.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Tegal, Lurah dan Camat Tegal Selatan, yang memberikan dukungan penuh dan dorongan kepada masyarakat untuk terus menerapkan pola makan sehat bagi anak-anak mereka. “Kami sangat senang melihat antusiasme masyarakat dalam mengikuti pelatihan ini, PMT itu tidak harus mahal. Kami berharap pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dapat diterapkan secara berkelanjutan untuk mencegah stunting di wilayah ini,” kata Rita Marlianawati, S.Sos., M.Si, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Tegal. Dalam sambutannya, Rita mengatakan bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam penanganan stunting, diperlukan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak. Oleh karena itu, pemerintah Kota Tegal mengajak institusi pendidikan, sektor swasta, lembaga non-profit, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengambil peran aktif dalam upaya ini.
Melalui kerja sama yang sinergis, diharapkan upaya pencegahan stunting dapat dilakukan secara lebih efektif dan berkelanjutan. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan anak-anak sehingga dapat mewujudkan Indonesia bebas stunting. Dengan semangat kebersamaan, mari kita ciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita.